Baca juga: Berapa Langit Biru yang Terlihat? [1]
Hujan deras yang mengguyur sore itu
membuat bayangan Devan jatuh tepat pada hari-hari yang lalu, hari yang
melambangkan kedamaian itu. Di saat semua orang sibuk dengan kebersamaan yang
dibuatnya se-berkesan mungkin. Tapi, hanya ia sendiri, satu-satunya orang yang
pergi dari momen yang berharga itu.
Jangan tanya lagi siapa pemicunya.
Sementara menipu pikirannya yang tengah kalut akan ketiadaan Jase, pikirannya
beralih menuju Raina. Tentu saja, secara tidak langsung dengan dua jurus
cepatnya kini pikirannya telah jatuh pada dua orang yang berbeda. Raina dan
sosok perempuan yang belum ia ketahui namanya. Perempuan yang memang mirip Raina.
Bodohnya lagi, ia tidak sempat
bertanya.